Gerakan Cinta Lingkungan, Tikke Raya Tanam 1000 Mangrove Sambut Hari Lingkungan Hidup

Gerakan Cinta Lingkungan, Tikke Raya Tanam 1000 Mangrove Sambut Hari Lingkungan Hidup

Pasangkayu – Komunitas pemuda Tikke Raya tergabung dalam Inisiasi Muda bersama anak perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk yakni PT Letawa melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), serta berbagai pemangku kepentingan dan relawan lingkungan, sukses melaksanakan penanaman 1.000 bibit mangrove (bakau) di Dusun Tikke Muara, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat pada Mingg, 1 Juni 2025.

Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kepedulian terhadap pelestarian ekosistem pesisir dan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025.

Sebanyak 120 peserta terdiri dari relawan lingkungan, siswa-siswi ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Tikke dan berbagai komunitas, berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Hadir dan mendukung kegiatan ini seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasangkayu, TNI Angkatan Laut (AL), ORARI Pasangkayu, Komunitas Pecinta Alam Sou Rimbata Sulawesi Tengah, Duta Wisata Kabupaten Pasangkayu, dan pegiat lingkungan lainnya.

Kegiatan ini telah dirancang sejak Mei 2025 melalui survei lokasi yang menyesuaikan dengan karakteristik tanah pesisir, hingga penandatanganan komitmen bersama untuk menjaga kelestarian ekosistem Pantai Tikke Muara.

Camat Tikke Raya, Mus Muliadi berharap nantinya kawasan ini dapat berkembang menjadi destinasi ekowisata unggulan di Pasangkayu.

“Kami ingin menjadikan Pantai Tikke Muara sebagai objek ekowisata yang bisa dinikmati masyarakat sekitar sebagai tempat berwisata, camping ground, hingga lokasi petualangan menyusuri hutan mangrove. Luar biasa semangat dari Inisiasi Muda dan PT Letawa. Ini harus terus berlanjut,” ungkap Muliadi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pasangkayu, Darmawati menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.

“Kami menyambut baik kepedulian para pemuda dan komitmen PT Letawa. Semoga kegiatan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk menjaga kelestarian pesisir kita,” terangnya.

Sementara Kopda La Ode dari Binpotmar TNI AL Pasangkayu menegaskan pentingnya penanaman mangrove sebagai bentuk aksi nyata dalam menghadapi perubahan iklim.

“Penanaman mangrove ini juga akan menjaga keberlangsungan lingkungan serta ekosistem biota laut,” terangnya.

Senada Ketua ORARI Kabupaten Pasangkayu, Andi Akmal mengatakan, konservasi mangrove merupakan langkah penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut dan daratan secara berkelanjutan.

Menurutnya, penanaman mangrove merupakan upaya yang sangat penting dalam konservasi lingkungan dan keberlanjutan ekosistem pesisir.

“Dengan melaksanakan kegiatan ini secara berkelanjutan, kita dapat membantu mengatasi degradasi lingkungan dan mendukung keseimbangan ekosistem laut dan daratan,” tutur Akmal.

Sekretaris Jenderal Adwindo Pasangkayu, Herianto Latief melihat program ini sebagai bagian dari strategi memperkuat ekowisata dan kelembagaan pengelolaan aset desa yang dapat memberi manfaat ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat.

“Upaya penanaman mangrove ini merupakan salah satu untuk memperkuat pengelolaan wisata di Pasangkayu dengan ide mencoba ekowisata mangrove,” ujarnya.

Administratur (ADM) PT Letawa, Unari Sarmidi menyatakan komitmen perusahaan dalam mendukung program CSR di berbagai tingkatan, mulai dari desa binaan hingga tingkat kabupaten dan provinsi.

“Kami berharap penanaman mangrove ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi ekosistem Pantai Tikke Muara dan mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah ini,” ujar Unari dalam keterangannya, Selasa (3/6/2025).

Sementara Asisten CSR PT Letawa, Ahmad Faizal menambahkan, ke depan perlu adanya integrasi edukasi lingkungan dalam kurikulum sekolah melalui kegiatan eksplorasi alam seperti susur mangrove.

“Ini bertujuan untuk mengenalkan keanekaragaman hayati dan pentingnya fungsi ekosistem mangrove kepada generasi muda,” katanya.

Faizal mengungkapkan, jika kita ingin lebih memahami keanekaragaman hayati dan fungsi ekosistem mangrove, maka dilakukan edukasi mangrove merupakan salah satu cara yang tepat.

“Seperti melakukan kegiatan jelajah alam, mendapatkan edukasi tentang lingkungan, mengamati flora dan fauna, pengenalan jenis, serta pemeliharaan mangrove atau program tanam mangrove merupakan pokok materi pendidikan lingkungan,” ungkapnya.(Jamal)