Limbah Pabrik Kelapa Sawit PT. Palma Diduga Mencemari Air Sungai Kapohu

Limbah Pabrik Kelapa Sawit PT. Palma Diduga Mencemari Air Sungai Kapohu

 

Pasangkayu- Masyarakat yang bermukim disekitar sungai Kapohu, desa Kasano, kecamatan Baras, kabupaten pasangkayu, provinsi sulawesi barat, Sulbar, warga di dua dusun tersebut mulai mengeluhkan air sungai yang tiba-tiba berubah warna serta berbau busuk.

Mereka mengeluh, karena sungai tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci serta memasak.

Air sungai Kapohu berubah warna dan berbau busuk itu mereka rasakan sejak hari Jum’at, 16 September 2022 sampai sekarang ini. Berdasarkan informasi yang dihimpun dengan masyarakat dusun Kapohu dak dusun Kapaha, untuk memenuhi kebutuhan memasak dan minum dalam tiga hari ini, mereka harus membeli air galon. Sementara untuk kebutuhan mandi dan mencuci mereka tetap menggunakan air sungai tersebut.

Terkait informasi tersebut, media ini melakukan penelusuran disekitar salah satu pabrik kelapa sawit yang tak jauh dari kedua dusun tersebut yakni PT. Palma, saat perjalanan, ditemukan didalam parit kebun masyarakat dan diduga itu adalah limbah karena menimbulkan bau busuk serta berwarna hitam.

Penelusuran terus dilakukan sampai perbatasan sawit masyarakat dengan area pabrik PT. Palma, tepatnya dibelakang penampungan limbah. Disitu nampak terlihat berupa pipa besar mengarah ke parit serta sebuah mesin pompa disekitar kolam penampungan limbah.

Kepala dusun Kapohu, Jabir saat ditemui dikediamannya mengaku telah menerima keluhan dari masyarakatnya terkait air sungai yang tiba-tiba berbau dan berubah warna diduga tercemar limbah pabrik PT. Palma.

” Kami akan laporkan dulu ke kepala desa Kasano, karena beliau lagi diluar daerah. Kami berharap pihak PT. Palma itu tidak membuang Limbahnya sembarangan apalagi sampai mengalir ke sungai. Karena sungai ini kami konsumsi setiap hari,” jelas Jabir, Minggu, 18 September. (Jamal, Asp)