BARRU,—Meski prosesi penamatan dan perpisahan bagi siswa Kelas 9 UPTD SMP Negeri 22 Baru baru saja digelar, semangat mereka untuk terus hadir dalam kegiatan rohani sekolah belum surut.
Setiap Jumat pagi, sejumlah lulusan tetap datang ke sekolah untuk mengikuti shalat dhuha berjamaah dan kegiatan literasi Al-Qur’an yang telah menjadi kebiasaan baik di sekolah tersebut.
Ketika ditanya alasan mereka tetap datang, salah satu siswa dengan penuh keikhlasan menjawab,
“Kami hadir bukan karena kewajiban, tapi karena ingin terus mengambil keberkahan dari shalat dhuha dan literasi Al-Qur’an yang selama ini telah membentuk kebiasaan kami. Ini menjadi bekal penting, bahkan setelah kami meninggalkan bangku sekolah.”
Kepala UPTD SMP Negeri 22 Baru, Ibu Hj.Harliana, S.Pd.I, menyatakan rasa syukurnya atas keteladanan para guru dan semangat siswa yang luar biasa.
“Saya bangga dan terharu melihat siswa-siswa kami tetap datang meskipun mereka sudah mengikuti acara perpisahan. Ini bukti bahwa pendidikan karakter yang kami tanamkan melalui kegiatan rohani benar-benar hidup dalam diri mereka.”
Lebih dari sekadar kebanggaan, Ibu Hj.Harliana juga menyampaikan harapannya yang mendalam.
“Saya berharap apa yang mereka dapatkan di sini bukan hanya menjadi kenangan, tetapi menjadi pijakan dalam melangkah ke masa depan. Semoga shalat dhuha yang mereka jaga, ayat-ayat Al-Qur’an yang mereka baca, menjadi cahaya dalam perjalanan hidup mereka kelak—menuntun mereka menjadi pribadi yang unggul, rendah hati, dan selalu dekat dengan nilai-nilai keimanan.”
Sementara itu, Pahmid,S.Pd I.,M.Pd & Jamal,S.Pd I ( guru Pendidikan Agama Islam) yang menjadi penggerak utama kegiatan ini, menjelaskan bahwa program shalat dhuha dan literasi Al-Qur’an telah berjalan rutin sejak tiga tahun lalu.
“Kegiatan ini hanya berhenti saat libur akademik. Di luar itu, kami selalu istiqamah menjalankannya setiap Jumat pagi sebelum pelajaran dimulai.”
Kisah ini membuktikan bahwa pendidikan sejati tak berhenti di ujung acara perpisahan.
Apa yang telah ditanamkan di UPTD SMP Negeri 22 Baru tumbuh menjadi karakter dan komitmen yang melekat erat dalam diri siswa-siswinya.
Di tengah perubahan zaman, keteguhan hati para lulusan ini menjadi pengingat bahwa keberkahan ilmu bukan hanya datang dari bangku pelajaran, tetapi juga dari sujud dan ayat-ayat suci yang mereka amalkan secara konsisten.
Sebuah inspirasi nyata bahwa tamat sekolah bukan berarti tamat pengabdian pada nilai-nilai kebaikan