Pasangkayu– Wagub) Sulawesi Barat (Sulbar), Salim S Mengga menegaskan pentingnya penyelesaian konflik agraria yang telah berlangsung selama puluhan tahun dengan pendekatan yang netral dan solutif.
Untuk itu, Salim mengingatkan agar masyarakat tidak terpancing provokasi dan diadu domba oleh oknum yang memiliki kepentingan pribadi.
“Saya minta kepada masyarakat untuk tetap sabar, jangan mau diadu domba,’ kata Salim S Mengga di Pasangkayu, Selasa, (13/5/2025).
Sebagai pemimpin daerah, ia mengaku ada pihak-pihak menemuinya, menjelek-jelekan lawannya. Padahal menurut Wagub, mereka semua sama-sama orang satu daerah.
“Kita tidak sedang mencari siapa yang benar dan siapa yang salah. Fokus kita adalah mencari solusi terbaik yang bisa diterima semua pihak,” tutur Salim.
Pernyataan itu disampaikan Wagub pada saat melakukan kunjungan kerja ke salah satu perkebunan kelapa sawit di Sulawesi Barat.
Kunjungan dilakukan dalam rangka meninjau lokasi masalah agraria yang terjadi akibat oknum masyarakat yang menuduh perusahaan sawit melakukan pelanggaran sehingga dianggap menimbulkan masalah agraria dengan warga.
Sulawesi Barat memang menjadi salah satu sentra perkebunan kelapa sawit Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Sulawesi Barat pada triwulan IV-2024 mencatatkan pertumbuhan impresif sebesar 6,65 year on year (yoy).
Pertumbuhan ini tercermin dari kenaikan nilai Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan dari Rp 9,01 triliun pada triwulan IV-2023 menjadi Rp 9,61 triliun pada triwulan IV-2024. Dibandingkan dengan triwulan III-2024, ekonomi Sulawesi Barat tumbuh 3,14 persen.
Salah satu penyumbang pertumbuhan itu adalah sektor perkebunan dengan sub sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang memberikan kontribusi terbesar pertumbuhan ekonomi Sulbar, yakni sebesar 2,92 poin persentase.
Hal ini mengindikasikan sektor primer, khususnya perkebunan, masih menjadi tulang punggung utama dalam struktur ekonomi daerah.
Dalam mendukung pertumbuhan daerah, Salim juga menyebutkan bahwa pemerintah daerah juga siap mendukung penuh kehadiran pengusaha dan investor yang beroperasi secara benar dan bertanggung jawab.
Salim meminta untuk tidak boleh membenci pengusaha perkebunan selama dia bekerja dengan benar dan baik. Karena bagaimanapun, sebuah daerah bisa maju kalau ada investasi yang masuk.
“Saya meminta instansi terkait, seperti Dinas Perkebunan, Dinas Kehutanan, BPN, dan Bagian Hukum, untuk melakukan kajian menyeluruh terhadap berbagai persoalan di sektor perkebunan,” imbuhnya.(Jamal)