Pasangkayu- Kepala Dinsos Pasangkayu Elsi SE, M.A.P, mengatakan bahwa, kami dari pihak sosial setelah mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ada kasus gizi buruk di kecamatan Baras, kabupaten pasangkayu.
Kami pihak sosial langsung menindaklanjuti laporan masyarakat, dan langsung turun memantau kondisi anak Nursafira termasuk kondisi keluaganya dan mempertanyakan apakah terdaftar BPJS, Nursafira sudah terdaftar dalam kartu BPJS di gunakan untuk berobat rumah sakit ,” Ucap Elsi.
Elsi, mengatakan bahwa setelah kami turun sesuai asesmen tindaklanjuti, kami pihak Sosial kerjasama dengan balai Fotove Sentra palu sudah datang untuk memantau langsung kondisi kasus gizi buruk di kecamatan tersebut.
Menurut, Elsi bahwa sudah ada perkembangan anak Nursafira, sesuai laporan TSK di kecamatan Baras bahwa anak Nursafira berat badan sebelumnya kurang 5 kilo dan Alhamdulillah sekarang sudah ada 7 kilo gram.
Tim Kementrian Sosial Balai Fotove Sentra Palu, Yuliani Ningsih, setelah mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa, ada kasus diduga gizi buruk warga kelurahan Baras Nama Nursafira, Umur 5 tahun lebih di kelurahan Baras, kecamatan Baras, kabupaten pasangkayu, provinsi sulawesi barat, Sulbar. Kamis 20, Oktober 2022.
“Saya, Yuliani Ningsih, pekerja sosial bersama tim dari Balai Fotove Sentra palu, berkunjung langsung untuk melihat kondisi anak Nursafira, yang diduga mengalami kasus gizi buruk sudah kurang lebih 1 tahun ,” tutur Yuliani Ningsih.
Kami dari pihak balai Fotove Sentra palu tersebut ini, pertama yang kita lakukan terlebih dahulu adalah Asesmen dan kami juga berharap semua pihak unsun steholder pemerintah desa kerjasama Dengan dinson, TSK, terutama dari sentra Fotove agar senergi kementrian sosial pusat supaya setiap daerah anak bayi tersebut itu bisa di mudahkan untuk memberikan haknya untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Berdasarkan hasil Asesmen kami pihak balai kementrian sosial Sentra Fotove palu, selanjutnya kami akan memberikan bantuan atensi dan ada pembunuhan gizi dan nutrisi. dan juga ada bantuan usaha tapi Kami akan mendalam secara asesmen terlebih dahulu kami lakukan.
Menurut, Yuliani Ningsih, mengatakan bahwa anak Nursafira tersebut ini sudah pernah di rawat di rumah sakit,” ujar Yuliani Ningsih.
Kedua oran tua Nursafira yaitu, ibu kandung Normah dan ayah kandung Kundi pada saat menyampaikan bahwa, Nursafira dilahirkan di rumah sakit palu dan berat kurang lebih 4 kilo gram tapi memang mengalami matanya buta sejak lahir,” ucap Kundi.
Nursafira, mengalami badan turun derastik sudah 1 tahun lebih karena ia punya adek dan kami tidak ada waktu untuk membawah periksa di posyandu.
Menurut, Syamsiati Sukri, bidan puskesmas Baras mengataka bahwa baru ada sekitar 2 bulan kami tau kalau ada kasus gizi buruk warga kelurahan Baras.
Nanti setelah ada Seklur baras Muhammad Rais melaporkan bahwa, ada kasus diduga gizi buruk, dan saya langsung melihat kondisi anak Nursafira sangat memperhatikan dan memang perluh ditangani secara serius oleh pemerintah tersebut.( Jamal)