Kadis PUPR Pasangkayu Sudah Tegur Pihak Rekanan, Dalam 3 Hari Tidak Pasan Papan Informasi Akan di Hentikan Sementara

Kadis PUPR Pasangkayu Sudah Tegur Pihak Rekanan, Dalam 3 Hari Tidak Pasan Papan Informasi Akan di Hentikan Sementara

Pasangkayu- Proyek pembangunan jembatan Saluwira jadi sorotan masyarakat Desa Tampaure, Kecamatan Bambaira, Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi barat,Sulbar.

Akibat tidak adanya papan informasi proyek yang menelan anggaran APBD Kabupaten Pasangkayu tahun 2025 senilai lebih dari dua miliar rupiah, menimbulkan berbagai pertanyaan masyarakat sekitar.

Kadis PUPR Pasangkayu saat di konfirmasi dikediamanya terkait proyek pembangunan jembatan saluwira yang tidak ada papan informasinya, ia menjelaskan bahwa kami dari pihak dinas PUPR teguran pihak rekanan.

Sumarlin menegaskan akan mengambil tindakan tegas terhadap rekanan pelaksana proyek jembatan tersebut.

Ketidakpatuhan rekanan dalam memasang papan informasi proyek jembatan, yang merupakan prosedur standar, menjadi perhatian serius.

Menurutnya, keterbukaan informasi kepada publik adalah hal yang sangat penting dalam setiap proyek pembangunan pemerintah.

“Saya sudah tiga kali menyampaikan langsung kepada pihak penyedia jasa agar segera memasang papan informasi proyek jembatan Saluwira,” tegas Sumarlin saat dikonfirmasi langsung pada Rabu malam (30/4/2025).

Sumarlin memberikan tenggat waktu hingga tiga hari ke depan bagi rekanan untuk memenuhi kewajibannya memasang papan informasi tersebut.

Apabila pihak penyedia masih mengabaikan peringatan ini, maka pekerjaan akan dihentikan sementara.

Ia juga menyampaikan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan proyek pemerintah, sehingga masyarakat dapat memonitor pelaksanaan proyek dengan mudah.

Ketiadaan papan informasi proyek dinilai sebagai bentuk ketidaktransparanan yang tidak dapat di tolerir.

Lebih dari sekadar teguran, Kadis PUPR akan untuk memastikan semua proyek berjalan sesuai aturan dan transparan.

Hal ini juga sebagai respon atas keresahan masyarakat yang menanyakan kejelasan terkait proyek tersebut.

“Saya berterima kasih kepada masyarakat yang telah menyampaikan informasi dan masukan ini,” ucap Sumarlin.

Oleh karena itu, Sumarlin mendukung Kritik dan saran yang konstruktif dari masyarakat sangat membantu pihaknya dalam mengawasi jalannya proyek secara transparan.

Selain itu, hal ini juga diharapkan dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan di Kabupaten Pasangkayu.

Pengawasan ketat dan keterlibatan masyarakat, diharapkan dapat meminimalisir penyimpangan dan memastikan pembangunan berjalan sesuai rencana dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.

Ke depannya, Sumarlin berharap agar semua proyek dapat berjalan dengan transparan dan komunikatif.

Saluran komunikasi yang terbuka antara pemerintah, rekanan, dan masyarakat sangat krusial untuk menciptakan iklim pembangunan yang sehat dan akuntabel di Kabupaten Pasangkayu.

Sehingga pembangunan infrastruktur dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.(Jamal)